Inovasi atau Mati

 17 Juni 2022    Dibaca: 466 Pengunjung

Gede Ngurah Wididana Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup

Oleh: Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr *)

Inovasi atau mati sepertinya menawarkan dua pilihan yang harus dilakukan dan dihadapi, yaitu melakukan inovasi agar bisa hidup, atau tidak melakukan inovasi dengan risiko mati.

Di dunia bisnis, teknologi, informasi, industri dan pelayanan, kata inovasi adalah mantra yang harus dipraktikkan, bukan sekadar kata yang terus didengungkan. Inovasi adalah menciptakan/menghasilkan produk baru yang lebih bagus, berkualitas, sederhana, canggih, murah dan mudah diaplikasikan, cepat dan memuaskan.

 Inovasi lahir karena permintaan/keinginan konsumen/pengguna produk akan hal-hal yang lebih memuaskan konsumen. Praktisi bisnis dan pelayanan mengolah pikiran, informasi, teknologi dan manajemen yang tersedia, kemudian diserap dari berbagai bidang, untuk menghasilkan produk-produk baru yang lebih memuaskan konsumen.

Di pihak lain konsumen dan calon konsumen terus mencari produk-produk baru yang lebih memuaskan juga. Produsen yang berhasil melakukan inovasi akan menang dalam persaingan. Dia mampu merebut pasar baru dan pasar yang sudah ada karena inovasi yang dilakukannya.

Persaingan perusahaan, negara atau individu terletak pada kekuatan inovasinya. Siapa yang berhasil melakukan inovasi, maka dialah yang menang. Sedangkan mereka yang gagal dan malas berinovasi, akan mati perlahan-lahan dan siap-siap masuk kubur, segera dilupakan.

Itulah sebabnya pilihan inovasi harus dilakukan daripada mati. Dia harus inovatif, dengan terus belajar dan berkarya, berimajinasi, selalu optimis, melihat peluang dan menyelesaikan hambatan dalam proses berusaha, serta berani mengeksekusi peluang dan tidak pernah menyerah walau gagal berkali kali.

*) Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, alumnus Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang dan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

linktr.ee/pakolescom #pakoles.

TAGS :